tv online

Widget by: The Fantasy Blog - Script TV Online Source: Kumpulan Script Untuk Memasang TV Online (Streaming) di Blog! | The Fantasy Blog http://www.fachrin.tk/2010/10/kumpulan-script-untuk-memasang-tv.html#ixzz1LdbmTcci

Kamis, 23 Desember 2010

cedera pangkal paha c.gonzales

Bola.net - Striker timnas Indonesia Cristian Gonzales mengalami cedera pangkal paha atau selangkangan. Akibatnya pemain kelahiran Uruguay itu tidak bisa mengikuti sesi latihan terakhir sebelum terbang ke Malaysia.
Pemain, yang telah mencetak tiga gol selama gelaran Piala AFF 2010 itu, pada sesi latihan di Lapangan PSSI Senayan, Jakarta, Kamis hanya melakukan latihan ringan bersama fisioterapis timnas.

"Memang ada masalah di selangkangan kanannya. Tapi hal itu tidak masalah. 90% Gonzales bisa main lawan Malaysia nanti," kata fisioterapis timnas, Mathias Ibo.

Menurut dia, untuk mempercepat penyembuhan, pihaknya memberikan sistem pelatihan khusus. Hal itu dilakukan agar cedera yang dialami penyerang berjuluk "El Loco" saat ini tidak semakin parah.

Minggu, 07 November 2010



 
NUSANTARA - YOGYAKARTA
Minggu, 07 November 2010 , 14:45:00



JOGJA
- Gunung Merapi meletus lagi. Korban bertambah 88 orang. Total korban tewas yang teridentifikasi dari erupsi pertama, Senin (26/10) hingga Minggu (7/11) mencapai 145 orang. Korban yang terdata meninggal asal Jogjakarta di RS dr Sardjito mencapai 128 orang, ditambah 17 korban dari Jawa Tengah.

"Jumlah korban mencapai 145 orang. Itu data dari BNPB (badan nasional penanggulangan bencana)," kata Andi Arief, staf khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Minggu (7/11).

Sebanyak 31 korban di RS dr Sardjito sudah teridentifikasi. Identitas para korban itu diketahui setelah dilakukan tes DNA oleh tim forensik RS dr Sardjito Jogja bekerjasama dengan tim Disaster Victim Identification Polda DIY,  Minggu (7/11).

Tim gabungan dan relawan terus mencari korban yang diduga masih tertimbun oleh debu tebal, atau berada di titik-titik terdekat dengan Merapi. Petugas kesulitan mendekati Merapi karena awan panas alias wedhus gembel masih mencekam.


 
NASIONAL
Senin, 08 November 2010 , 06:00:00

JAKARTA - Relawan dan pengungsi bencana gunung Merapi resah dengan pemberitaan televisi yang tidak akurat dan berdasar informasi yang sumir. Mereka berharap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) segera bertindak tegas.
   
"Info yang hanya berdasar isu ngawur dan justru membuat warga cemas dan panik," kata salah seorang koordinator relawan seniman Jemek Supardi pada Jawa Pos, Minggu (7/10).
   
Jemek yang juga terkenal sebagai budayawan pantomim itu mencontohkan tayangan acara Silet di RCTI pada 7 November 2010 yang menyebut akan ada gempa besar di Jogja hari ini (8/11).  "Presenternya menyebut Jogja sebagai kota malapetaka dan infonya berdasar paranormal. Ini jelas-jelas sangat merugikan masyarakat di daerah bencana," kata Jemek.
   
Relawan yang lain, Aryo Bilowo menjelaskan, surat protes resmi sudah dilayangkan ke KPI. Aryo mengamati dan mencatat, selama Merapi aktif di perbatasan DI Jogjakarta-Jawa Tengah, televisi cenderung mendramatisasi keadaan, sehingga membuat warga semakin panik.
     
Contohnya, Aryo menyebut berita di salah satu stasiun TV swasta pada 29 dan 30 Oktober 2010. Wartawan televisi itu melaporkan awan panas telah mencapai Jl Kaliurang Km 6,2 atau hampir 25 km dari puncak Merapi.
     
Belakangan diketahui, bahwa yang mencapai lokasi tersebut adalah hujan abu, bukan awan panas. "Hari itu banyak sekali warga yang luka-luka karena kecelakaan lalu lintas akibat panik," katanya.
     
Lalu, pada 4 November, stasiun TV yang lain melaporkan adanya korban meninggal karena lahar panas. Setelah dicek, korban meninggal bukan karena lahar panas, melainkan terkena awan panas. Namun, wartawan televisi itu tetap bersikukuh dengan liputannya.
     
"Selain hal tersebut, pengulangan berita, stok gambar, running text dan sebagainya tidak menyertakan waktu, seolah-oleh semua kondisi terkini, itu membuat cemas. Bahkan ada relawan yang ditelpon keluarganya diminta pulang saja," katanya.
     
Dihubungi terpisah, Ketua KPI Dadang Rahmat Hidayat mengaku segera akan merespon keluhan para relawan. "Besok (hari ini) semua pemimpin redaksi TV kita panggil untuk menyampaikan protes masyarakat ini," katanya via ponsel tadi malam.
     
Menurut Dadang, jika pemberitaan tidak akurat dan cenderung provokatif, KPI bisa melakukan tindakan. "Nanti, kita lihat dulu kadar kesalahannya. Yang jelas, peran media tetap penting di daerah bencana namun juga harus taat kode etik jurnalistik,"

                                                                                                                                                        

you tube

 
Copyright © 2010 para pejuang islam | Design : Noyod.Com | Images : Red_Priest_Usada, flashouille
Selengkapnya: Menambah Animasi Tampilan Blogger | Blogger Tune-Up http://akmalanaksurabaya.blogspot.com/2008/11/menambah-animasi-tampilan-blogger.html#ixzz1Jn3vjIIY Under Creative Commons License: Attribution